Wednesday, April 8, 2015

*BERAPA HARGA ANAK KITA?* (Sebuah Renungan)


Berapa harga anakmu? Bingung pasti…
Karena nilai anak tak bisa diukur dengan materi, tak ternilai..!
Tapi benarkah anak itu tak ternilai?
Kadang atau mungkin seringkali anak bernilai sangat rendah di mata orangtua..
Kadang dia lebih rendah dari sebuah guci kristal.
Ketika guci itu pecah tanpa sengaja, maka rasa marah kemudian memecahkan perasaan anak, merendahkan nilai anak….
guci lebih berharga saat itu..!
Kadang dia lebih rendah nilainya dari sebuah mangkok atau piring..
Yang jika pecah, suara kemudian meninggi memecahkan hati sang anak..
Atau lebih rendah dari semangkok sayur yang tertumpah, karena tangan kecilnya berusaha membantu ibu di dapur.
Mata yang melihat terasa lebih pantas walaupun harus menumpahkan air mata sang anak…!
Atau lebih rendah dari sebuah mobil baru yang jika tergores, maka goresannya dianggap lebih berbahaya ketimbang goresan luka di hati sang anak…
Kadang anak juga lebih rendah nilainya dibanding facebook atau pertandingan bola….
sehingga lebih banyak waktu dan keseriusan yang dihabiskan untuk facebook dan nonton bola ketimbang mendengarkan cerita anaknya di sekolah..
Kadang anak lebih rendah nilainya dari handphone..
“gak boleh nanti rusak…!”
kekhawatiran HP rusak lebih besar dibanding kekhawatiran rusaknya perasaan sang anak.
〰〰〰〰〰〰〰〰
Berapa nilai anak bagi kita?
Adalah sejauh keikhlasan kita menahan diri hingga tidak merusak hatinya….
Adalah sejauh kemampuan kita menempatkan harga dirinya jauh diatas benda-benda mati yang kita miliki…
Benda itu tidak akan menolong kita di yaumil akhir..!
Sementara anak, adalah investasi kita dihadapan Allah.
Dia yang akan memperpanjang usia historis kita dengan doa dan amal sholih yang kita ajarkan dan dia melakukannya..
Ya Allah…jika ada keburukan akhlak kami ketika membesarkannya…
hilangkanlah dari ingatan anak2 kami…
hilangkan jejak2 keburukan dari tangan, mata atau mulut kami.
Kami hanya penitipan, sesungguhnya Engkau akan mengambil titipanMu.

Sumber :
www.salafy.or.id
www.facebook.com

Tuesday, April 7, 2015

Perpisahan Tinggal Menghitung Hari



Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Salam sejahtera sahabat.


Tak terasa hampir habis waktu tiga tahun terlampaui, tanpa tersadari kebersamaan bersama teman seperjuangan akan segera berakhir. Setelah pertarungan dalam waktu tiga hari dimulai dari tanggal 13 April 2015 dan berakhir pada tanggal 15 April 2015 tahun ini. Kami berjuang bersama untuk melewati hari-hari kritis melawan 4 bidang mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan pada hari terakhir melawan dua mata pelajaran sekaligus Bahasa Inggros dan Produktif.

Setelah tiga hari tersebut kami lalui, semua keadaan akan berubah drastis.
Suasana hari yang berbeda, kebersamaan yang akan menghilang secara perlahan, dan masa-masa jahil yang akan terhenti.

Hanya penyesalan yang dapat dirasakan dari setiap kami.
Penyesalan atas keacuhan kami terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru-guru kami,
penyesalan atas pertengkaran yang pernah terjadi antar teman.

Namun apa boleh dikata semua itu sudah kami lalui dalam tiga tahun ini,
semua terasa begitu cepat dilalui.
Semoga perpisahan ini menjadi awal yang indah untuk kami mencapai kesuksesan dimasa depan,
masa depan yang cerah, masa depan yang tak terlupakan.

Teman,
hanya kata maaf dari bibir ku yang mampu untuk ku ucapkan.
Setelah semua yang telah kita jalani selama ini.
Maaf atas keusilan, kejailan yang telah aku lakukan.

Semoga dalam ujian nasional ini kita mendapatkan nilai-nilai yang memuaskan,
nilai yang dapat membuat bangga dirimu atas pencapaian yang telah engkau lakukan.


Beribu maaf tercurah dari hati,
beserta tulisan ini aku curahkan penyesalanku.

Semoga kita Menang!!

Terima kasih atas semua ini.

Bagi para pembaca,
Terima kasih atas kesempatan yang Anda luangkan untuk membaca coretan-coretan kecilku.
Semoga Anda selalu mendapatkan limpahan rezeky dan diberikan kesehatan dan keselamatan dimanapun Anda berada.
Akhirull Kalam.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi wabarokatuh.